Posted by : Unknown Kamis, 21 Juni 2012


Processor sebagai pusat pemrosesan sebuah komputer tentu menjadi salah satu perangkat vital dalam komputer. Sayangnya kita terkadang tidak memperhatikan bahwa terkadang processorterlalu bekerja keras sehingga bisa menjadi panas. Memaksimalkan penggunaan processormemang baik untuk peningkatan performa tapi dengan konsekuensi penggunaan energi bertambah dan panas yang dihasilkan bertambah. Maka processor bisa mengalami overheat atau kepanasan secara berlebihan jika pendingin yang digunakan tidak mampu menanggulangi panas secara optimal. Jika ini terjadi terus menerus, processor akan cepat rusak.
Menambahkan pendingin atau upgrade kipas bisa dilakukan dengan mudah jika menggunakan PC, tapi bisa menjadi sulit jika komputer berjenis laptop. Tapi pada Windows 7, Anda bisa mengontrol penggunaan processor untuk menghindari overheat secara berlebihan.
Processor Power Management
Fitur Processor Power Management bisa Anda temukan melalui Control panel All ControlPanel Items > Power Options.
Tampilan Power plan
Pada tampilan Processor Power Management terdapat 3 buah Power Plans yang terdiri dariPower savingbalanced, dan high performance. Pilih change plan setting Changeadvanced power settings untuk membuka konfigurasi Power Plan lebih lanjut. Carilah bagianProcessor power management, dan tampilkan detail konfigurasinya
Tampilan Advanced Setting
Ada tiga bagian konfigurasi yang bisa digunakan yaitu: Minimum processor state, System cooling policy, dan Maximum processor state.
  1. Minimum Processor StateMinimum processor state merupakan kondisi minimum frekuensi processor. secara defaultminimum processor state adalah 5%. Kita bisa mengganti nilainya pada rentang 5-100% sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan power plans.
  2. System Cooling PolicyIni merupakan konfigurasi bagaimana Windows merespon peningkatan temperaturprocessor melalui fitur active cooling seperti fan. Ada dua macam System Cooling Policy, yaitu:
    Active: Meningkatkan kecepatan kipas sebelum menurunkan penggunaan processor. Sistem mengaktifkan active cooling sebelum sistem menurunkan performa processor. Konsekuensinya, performa processor terjaga tapi energi yang digunakan banyak.
    Passive: Menurunkan performa processor sebelum meningkatkan kecepatan kipas. Sistem mengurangi performa processor sebelum mengaktifkan active cooling. Konsekuensinya, ada penurunan performa dan energi yang digunakan relatif lebih kecil daripada active.
  3. Maximum Processor StateMaximum processor state merupakan kondisi maksimal penggunaan processor. Secaradefault memiliki nilai 100% yang berarti mengerahkan seluruh potensi processor. Jika kita mengalami overheat pada processor, kita bisa menurunkan nilainya menjadi 90% atau lebih kecil lagi sesuai dengan kondisi yang ada. Konsekuensinya, performa processordikorbankan tapi bisa mengurangi overheat.
Konfigurasi Processor Power Management bisa dilakukan pada semua power plan, tergantung dengan kebutuhan yang ada. Jika menggunakan baterai, Anda bisa mengatur agar penggunaan maksimal processor tidak sampai 100%  supaya menghemat penggunaan baterai. Tapi jika tidak menggunakan baterai, tidaklah bermasalah menggunakan performa maksimal selama processortidak mengalami overheat dan sistem pendingin masih bisa menangani peningkatan temperatur secara baik.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Translate

Popular Post

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Article And Tips -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -